Cara Memulai Bisnis Fotografi Sendiri Di Rumah

Cara Memulai Bisnis Fotografi Sendiri Di Rumah

Cara Memulai Bisnis Fotografi Sendiri Di Rumah, Memiliki bisnis sendiri telah adalah impian bagi banyak orang saat ini. Dan banyak sekali bisnis yang sukses di bangun dari hobi seperti Facebook, Microsoft, Apple, Google atau Go-Jek. Salah satu bisnis yang paling menguntungkan dan berbasis hobi adalah bisnis fotografi rumahan yang dapat di buka oleh siapa saja, sekalipun orang itu tidak hobi fotografi.

Dari pada foto-foto yang anda hasilkan hanya di pajang di media sosial [seperti Instagram misalnya] dan anda tidak memperoleh penghasilan apa-apa, coba ubah cara mindestnya. Yakni mengubah hobi menjadi rupiah. Alias mengubah hobi tersebut menjadi bisnis pribadi yang menguntungkan. Kalau anda punya kemampuan fotografi yang mumpuni, punya kamera terbaru dan juga lensa mengapa tidak membuat bisnis fotografi sendiri saja?

Cara Memulai Bisnis Fotografi Sendiri Di Rumah Sampai Menghasilkan

Lalu bagaimana cara memulai bisnis fotografi sendiri? Silahkan ikuti panduan-panduan di bawah ini untuk memulai bisnis fotografi sendiri.

1. Putuskan jenis bisnis fotografi apa yang akan di geluti

Entah itu bisnis dan individu dua-duanya tetap membutuhkan jenis bisnis berbagai alasan. Itu berarti bisnis anda tersebut membutuhkan produk yang bagus untuk dijual. Tetapi ingat bisnis fotografi membutuhkan studio dan peralatan yang di perlukan. Seperti juga majalah atau koran yang memerlukan foto terkait dari artikel yang mereka terbitkan.

Anda bisa memilih menjadi fotografi non-bisnis dan mengambil foto pernikahan keluarga saja dan anda tidak mendapatkan imbalan apa-apa dari sana. Apapun yang anda ingin mulai silahkan mulai. Tapi hal pertama yang harus anda lakukan adalah memutuskan layanan fotografi apa yang ingin dimulai. Ada beberapa jenis bisnis fotografi seperti fotografi makanan, fotografi produk, pernikahan [preweding] dan lain sebagainya.

2. Buat rencana bisnis yang matang dan terencana

Rencana bisnis yang matang menjadi hal penting kedua sebelum memulai bisnis fotografi termasuk jasa yang ditawarkan. Disini berarti anda harus membuat proyeksi dan cetak biru tentang bisnis anda nantinya seperti proyeksi keuangan dan strategi pemasaran.

Ini adalah waktu yang tepat untuk menentukan harga dari jasa yang bakal anda buka. Misalnya, jika anda ingin membuka bisnis fotografi pernikahan, maka anda mulai tentukan tarifnya. Didalam rencana bisnis tersebut juga terdapat target dan strategi untuk mencapai target tersebut.

Disini juga anda menentukan harga setiap peralatan yang dibutuhkan, persediaan dan perjalanan serta waktu anda. Serta apakah anda membutuhkan karyawan atau tidak. Setelah matang, selanjutnya anda bisa melangkah ke tahap selanjutnya yakni menentukan struktur bisnis.

3. Tentukan struktur bisnis fotografi yang efisien

Opsi biaya termudah dan terendah adalah menjadi pemilik tunggal dari bisnis tersebut. Namun jika anda tertarik lebih jauh lagi, anda bisa menciptakan struktur perusahaan berbasis perseroan terbatas [PT]. Dengan demikian, ada menawarkan layanan yang lebih besar terhadap fotografi dan mampu membantu anda mengatasi setiap klaim atau masalah yang terkait dengan hukum nantinya.

4. Pilih nama bisnis yang cocok dan menarik

Nama bisnis menunjukan branding bisnis yang sedang anda bangun. Tentu saja setiap hal di dunia ini memiliki nama, mulai dari manusia, hewan, pohon dan lain sebagainya. Nama bisnis yang anda pilih itu akan menjadi citra merek. Untuk itu pilihlah nama yang sesuai dengan jenis fotografi yang ingin anda mulai.

Jika anda ingin fokus pada layanan fotografi anak-anak, anda bisa memiliki nama yang agak aneh, tetapi jika anda fokus pada bisnis fotografi event organizer seperti pernikahan atau family gathering, berarti anda butuh nama yang professional dan elegan. Usahakan agar nama bisnis tersebut mudah diingat, mencerminkan bisnis anda dan juga menunjukan karakter bisnis anda tersebut.

5. Mulai bisnis anda secara resmi

Setelah anda memiliki nama bisnis dan mengatur strukturnya, langkah selanjutnya adalah memulai bisnis tersebut secara resmi. Jika sudah memiliki badan hukum, baiknya anda mengurus SIU atau surat izin usaha berdasarkan persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

Meskipun anda mengambil foto menggunakan kamera digital, namun karena anda sudah memiliki penghasilan, mungkin anda akan dikenakan pajak. Yang paling penting adalah usahakan semua berkas-berkas itu sudah lengkap dan memiliki izin tambahan lain untuk usaha tersebut. Yang berarti bisnis anda itu sudah legal dan tanpa masalah. Langkah selanjutnya pasti akan sedikit lebih mudah.

6. Lengkapi peralatan dan perlengkapan pendukung

Jika fotografi adalah hobi anda, anda mungkin harus memiliki beberapa peralatan yang dibutuhkan. Untuk itu, anda harus mengestimasikan harganya dan menilainya satu per satu apakah kualitasnya sudah sesuai dengan harga yang ditawarkan.

Selain kamera, anda juga membutuhkan lensa, lampu kilat, baterai, perangkat pengedit foto [laptop dan photoshop], kertas foto berkualitas dan kemasan yang digunakan untuk mengirimkannya ke klien. Anda juga mungkin membutuhkan lampu dan layar untuk mengontrol pencahayaan dalam ruangan sehingga hasilnya jadi lebih baik.

7. Lakukan pemasaran online dan offline

Bersamaan dengan kartu nama dan brosur, disarankan juga untuk membuat blog atau situs yang berisikan portofolio tentang bisnis anda. Misalnya, jika anda ingin fokus pada layanan foto pernikahan, ada baiknya anda membuat akun instagram atau Facebook.

Sebab, sebagian besar pengguna media sosial saat ini menggunakan Instagram dan Facebook. Jangan lupa juga, sebelum memposting foto [apabila subjeknya bukan anda] minta izin dulu kepada yang bersangkutan. Jika sudah punya situs web, jangan lupa manfaatkan Google Bisnis untuk memantapkan kehadiran online anda. Anda juga bisa memanfaatkan blogger lokal untuk mempromosikan bisnis anda sekaligus untuk menentukan lokasi di Google Maps.

8. Membuka bisnis tersebut secara resmi

Kunci kesuksesan dalam bisnis fotografi adalah pemasaran. Anda tidak akan mendapatkan penghasilan dari bisnis yang satu ini jika tidak ada orang yang menggunakan jasa anda. Untuk itu, buatlah kehadiran bisnis anda itu benar-benar nyata baik online ataupun offline. Salah satu caranya adalah dengan membuat kartu nama atau blog/situs web.

Gunakan juga jaringan pribadi [teman, keluarga dan juga kenalan] dan jaringan professional untuk menyebarkan berita tentang bisnis anda tersebut. Untuk menopang penghasilan anda saat tidak ada orang yang menggunakan jasa anda, anda bisa kok menjual foto-foto yang berhasil anda potret di situs penjualan foto online. Dengan demikian anda bisa mendapatkan uang untuk menunjang kelangsungan bisnis tersebut.

Nah demikian artikel tentang Cara Memulai Bisnis Fotografi Di Rumah. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Bisnis